Gambar 1. Bapak Dwi Soetjipto membuka Konvensi Bersama Yogyakarta 2019.
Beberapa asosiasi yang bergerak di bidang energi di Indonesia (IAGI, HAGI, IATMI, dan IAFMI) menyelenggarakan konvensi bersama ketiganya yang diberi nama Konvensi Bersama Yogyakarta 2019. Konvensi ini diselenggarakan di Hotel Tentrem, Yogyakarta, dengan mengusung tema Menuju Eksplorasi Masif dan Memaksimalkan Sumber Daya yang Belum Tergali. Konvensi ini diselenggarakan pada 26-28 November 2019.
Konvensi bersama dibuka oleh keynote speech dari Dwi Soetjipto (Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi/SKK Migas). Bapak Dwi Soetjipto menyampaikan peran SKK Migas dalam menghadapi tantangan masa depan di industri migas (migas), khususnya dalam mencapai target produksi satu miliar minyak per hari. Tantangan tersebut adalah menurunnya produksi minyak, percepatan pemanfaatan sumber daya, dan penerapan EOR. Bapak Dwi Soetjipto menyampaikan bahwa sebaiknya PT. PERTAMINA menjadi perusahaan migas terdepan di Indonesia dan menjadi role model bagi perusahaan lain. Sementara itu, penataan data sangat penting untuk mendukung proses eksplorasi, eksploitasi, dan produksi.
SKK Migas harus menciptakan iklim investasi yang baik di industri migas dan mengubah pola pikir umum bahwa akan ada penemuan besar. Pada sesi kedua, Dr. Ir. Rudy Suhendar, M.Sc. memaparkan bagaimana penerapan teknologi dan percepatan eksplorasi migas akan membantu Indonesia dalam meningkatkan lifting migas di Indonesia. Ia juga menyampaikan bahwa saat ini realisasi lifting migas tahun 2019 sebesar 1794 MBOEPD dan belum memenuhi target yang ditetapkan yaitu 2025 MBOEPD. Kemudian, acara dilanjutkan dengan beberapa sesi panel yang membahas peluang dan tantangan masa depan di sektor energi di Indonesia.
